Potret Kesejahteraan Nelayan Provinsi Jambi - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

Layanan Permintaan Data BPS Provinsi Jambi dapat diakses melalui chat center whatsapp 0811 7434 292 dan Saran dan pengaduan dapat disampaikan melalui email pengaduan1500@bps.go.id Terima kasih

Bagi para pengguna data BPS, yuukk berpartisipasi pada Survei Kebutuhan Data melalui link berikut http://s.bps.go.id/SKDJambi2025 Jawaban Anda sangat membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami. Terima kasih.

Potret Kesejahteraan Nelayan Provinsi Jambi

Potret Kesejahteraan Nelayan Provinsi Jambi

9 Agustus 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya


Akhir-akhir ini, awan mendung menyelimuti nasib nelayan Indonesia, terutama nelayan kecil. Perubahan iklim tiap tahun memengaruhi musim melaut dan berdampak langsung pada pendapatan nelayan. Belum lagi program pemerintah daerah yang banyak membuka investasi di wilayah pesisir seperti penambangan timah, kemudian mencemari air laut dan pada akhirnya mengurangi hasil tangkapan. Hasil produksi perikanan laut tangkap masih menjanjikan di perairan Indonesia. Potensi perikanan laut masih perlu dikelola dengan hati-hati oleh pemerintah. Program-program yang dijalankan dalam sektor industri perikanan tetap harus senantiasa berpaling kepada kelompok nelayan guna memberdayakan pelaku usaha di garis terdepan kelautan Indonesia. Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP ). NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. NTP dibangun oleh lima (5) subsektor, salah satunya adalah subsektor Perikanan. Subsektor ini terdiri dari perikanan tangkap/nelayan dan perikanan budi daya.

Bagaimanakah gambaran kesejahteraan Nelayan di Provinsi Jambi?

Sejak tahun 2019, Nilai Tukar Nelayan di Provinsi selalu di atas 100. NTP lebih dari 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. Sepanjang tahun 2022, NTN Provinsi Jambi diatas 110, akan tetapi ada kecenderungan menurun tiap bulannya. NTN Januari - Juli 2022 Provinsi Jambi sebesar 113,23 yang turun 0,02 persen dibandingkan NTN tahun 2021 pada periode yang sama. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Indeks harga yang diterima petani menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi pertanian. Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januari 2022, NTN turun sebesar 1,03 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar 0,45 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,58 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya It pada kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas udang laut, duri, dan kepiting laut) sebesar 1,18 persen, sedangkan kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas ikan betutu, lais, nila, dan sepat) naik sebesar 1 persen. Pada Februari 2022, NTN turun sebesar 0,37 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar 0,01 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,36 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas ikan betutu, betok, dan nila) sebesar 0,37 persen. Sementara itu, kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas ikan duri, sembilang, dan bawal) naik sebesar 0,17 persen. Pada Maret 2022, NTN turun sebesar 0,77 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,26 persen, sedangkan Ib naik sebesar 1,03 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya It pada kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas senangin, duri, dan tenggiri) sebesar 0,02 persen. Sementara itu, kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas saluang, lais, dan gabus) naik sebesar 0,80 persen. Pada April 2022, NTN naik sebesar 1,78 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 2,56 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,77 persen. Kenaikan It disebabkan oleh naiknya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas tambakan, lais, dan patin) naik sebesar 2,23 persen dan kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas kepiting laut, sembilang, senangin, dan belanak) sebesar 2,73 persen. Pada Mei 2022, NTN naik sebesar 0,09 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,48 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,39 persen. Kenaikan It disebabkan oleh naiknya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas tambakan, toman, dan lais) naik sebesar 2,87 persen. Sementara itu, kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas senangin, bawal, dan udang laut) turun secara rata-rata sebesar 0,75 persen. Pada Juni 2022, NTN turun sebesar 2,21 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar 0,98 persen, sedangkan Ib naik sebesar 1,27 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas tambakan, saluang, dan patin) sebesar 1,63 persen dan kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas senangin, tenggiri, dan udang laut) turun secara rata-rata sebesar 0,63 persen. Pada Juli 2022, NTN turun sebesar 0,88 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,01 persen, lebih rendah dibandingkan kenaikan Ib sebesar 0,90 persen. Kenaikan It disebabkan oleh naiknya It pada kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas bawal, gulamah, dan sembilang) naik secara rata-rata sebesar 0,13 persen, sedangkan kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas toman, betok, dan patin) turun sebesar 0,21 persen. Sepanjang 2022, kesejahteraan petani subsektor perikanan tangkap di Provinsi Jambi cukup menggembirakan, bahkan di posisi kedua setelah subsektor perkebunan rakyat. Akan tetapi, kehadiran teknologi menjadi tantangan baru dalam upaya meningkatkan daya saing perikanan di Provinsi Jambi. Kesenjangan teknologi hulu-hilir antara nelayan dan industri pengolahan membuat nelayan yang didominasi nelayan kecil akan semakin tertinggal. Bagaimanapun, sejumlah upaya masih tetap harus dilakukan. Kebijakan yang lebih harmonis perlu kembali dirumuskan. Selain itu, nasib nelayan harus tetap diperjuangkan karena mereka adalah garda terdepan penjaga potensi bahari dalam negeri.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

(Statistics of Jambi Province)

 Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi

 Indonesia

Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik