10 Oktober 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya
Pembangunan Indonesia secara berkesinambungan dalam beberapa tahun terakhir membuat pemerintah memberikan perhatian yang cukup besar di wilayah pedesaan. Kesadaran Pemerintah akan peran sebuah desa sebagai satuan terkecil dari organisasi pemerintah dalam memberikan dampak vital pembangunan daerah di berbagai sektor. Dalam konsep pemikiran Presiden RI Joko Widodo “membangun dari pinggiran” semakin diindahkan dan pemerintah melalui Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mejalankan fungsi pemantauan pembangunan desa dengan melakukan rapat review kebijakan dana desa tahun 2022 dan perencanaan kebijakan dana desa untuk 2023 pada Juni 2022 lalu. Fokus yang ditetapkan adalah penyempurnaan kebijakan penganggaran, penyempurnaan kebijakan pengalokasian dengan memperhatikan kinerja desa, penentuan fokus penggunaan Dana Desa yang disinkronisasikan dengan prioritas nasional, dan memperbaiki mekanisme penyaluran Dana Desa, serta mekanisme penerapan sanksi apabila terjadi penyimpangan Dana Desa. Sejalan dengan fokus pemerintah, Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2021 juga memberikan perhatian yang sama yaitu melihat Desa tidak lagi sebagai obyek pembangunan tetapi sebagai subyek pembangunan. BPS kemudian merancang sebuah program pembinaan statistik sektoral dengan nama Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Dengan menyasar sebanyak 100 wilayah desa percontohon dengan Desa Cantik menjadi program pilihan BPS yang digadang sebagai program yang cocok untuk reformasi birokrasi dipedesaan terutama kesadaran akan pentingnya data. Untuk kelancaran pelaksanaan program Desa Cantik, BPS tidak sendirian akan tetapi bermitra dengan Kementerian Pedesaan dan Wilayah Tertinggal dan Transmigrasi yang tentunya sudah mengenal potensi desa-desa yang ada di Indonesia.
Lalu apa saja yang menjadi sasaran Desa Cantik? Sasarannya utama adalah membuat sebuah desa yang memiliki data yang akurat untuk bisa diolah menjadi sebuah aktivitas statistik dengan melibatkan aparatur desa. Kemudian BPS bersama aparatur desa bersama-sama membuat program statistik berikut dengan pembinaan pemutakhiran dan pengelolaan data yang dibutuhkan desa. Setelahnya, aparatur desa akan melibatkan perangkat lainnya untuk melakukan pemutakhiran data yang dibutuhkan. Contoh data yang dikumpulkan adalah jumlah penduduk, gender, pekerjaan, pendidikan, jumlah guru, jumlah penghasilan atau taraf ekonomi, klinik dan rumah sakit, alat angkut, jumlah kendaraan, pendapat dan keluhan masyarakat, dan masih banyak lagi contoh data yang bisa diambil untuk melengkapi data. Lewat hasil data sudah dikumpulkan, data-data tadi kemudian diolah sedemikan rupa agar pemerintah desa bisa mengetahui profil ataupun karakteristik daerahnya masing-masing. Bahkan pemerintah desa juga dapat dengan jelas melihat potensi, kelemahan, kemajuan, dan perbaikan yang dibutuhkan oleh sebuah desa. Tidak sampai disitu, hasil olah data yang dilakukan juga bisa menjadi bahan evaluasi atau meninjau ulang program terdahulu, mencari titik keberhasilan penggunaan dana desa, perluasan fasilitas, dan yang tidak kalah penting, pengolahan data bisa digunakan sebagai proposal ataupun penyusunan rencana pembangunan desa di waktu mendatang. Di Kabupaten Muaro Jambi sendiri, program Desa Cantik 2021 telah diaplikasikan di Kelurahan Sengeti Kecamatan Sekernan. BPS bersama aparatur desa tersebut fokus kepada peningkatan data disipilin kinerja pegawai untuk menghasilkan indeks kepuasan konsumen (IKK) akan pelayanan Kelurahan Sengeti. Pemilihan tersebut ditujukan untuk melakukan pengawasan dan peningkatan Sumber Daya Manusia bagi pegawai pemerintah di Pedesaan. Program yang dilangsungkan pada Bulan Juni – Oktober tahun 2021 telah menghasilkan pembaharuan perilaku SDM yang lebih disiplin, peningkatan kinerja, dan pembaharuan informasi lingkungan pengelolaan data berkala bagi para pemimpin di tingkat desa. Melanjutkan sukses program Desa Cantik di tahun 2021, Program Desa Cantik di tahun 2022 ditujukan ke Desa Solok Kecamatan Kumpeh Ulu, lebih spesifik ditujukan untuk meningkatkan literasi , kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik dengan membentuk agen-agen statistik di level desa, sehingga perangkat desa dan masyarakat dapat mengoptimalisasi pemanfaatan/penggunaan data untuk membuat program pembangunan desa yang berangkat atau didasari oleh kualitas olah data yang baik dan indikator statistik. Namun demikian, pelaksanaan program Desa Cantik tidaklah mulus-mulus saja (guys). Masih saja terdapat kendala di sana sini. Jarak desa yang cukup jauh dan padatnya program desa, juga harus disesuaikan pada rentang pelaksanaan program Desa Cantik. Pemahaman kesaradaran akan pentingnya data yang masih rendah dan serta kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan bagi BPS untuk membina perangkat desa yang dipilih untuk mengelola data. Komunikasi yang intense baik secara langsung maupun tidak langsung dan membuat WAG sebagai sarana monitoring dan saling berbagi pengetahuan pengelolaan data terus dilakukan.
Bukan hal yang mudah, tetapi tidak pula menyerah (ya kan?)
Besar harapan program Desa Cantik 2022 bisa memberikan output yang jauh lebih baik, yaitu agar Desa memiliki kemampun untuk menghasilkan produk statistik secara mandiri sebagai informasi penentu dalam proses pembangunan desa di sektor ekonomi, pendidikan, budaya, dan wisata. Khusus pembangunan sektor wisata, untuk tahun 2023, BPS sudah menyiapkan program Desa Wisata Sadar Statistik (Dewi Cantik) sebagai bentuk dukungan pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang ditujukan untuk pengentasan kemiskinan. BPS melihat bahwa data statistik amatlah penting sebagai alat penunjang pengembangan Desa Wisata dari tahap perintisan Desa Wisata. Misalnya apakah ada sebuah kawasan menarik yang bisa dijadikan objek wisata, jumlah penyedia layanan penginapan dan jasa penyedia makanan dan minuman, jalan menuju desa, tempat ibadah, dan lain sebagainya. Data-data tersebut akan menjadi diolah sedemikan rupa sehingga dapat menjadi masukan bagi pemerintah desa untuk menyiapkan desa menjadi desa wisata. Bahkan kedepannya, sangat dimungkinkan adanya data statistik yang menunjukkan perkembangan desa yang bisa dijadika alat promosi atau branding sebuah desa yang layak untuk menjadi desa wisata. Mau Desa Cantik dan Dewi Cantik, yuk kelola data untuk kemandirian desa. Salam sadar statistik
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
(Statistics of Jambi Province)
Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi
Indonesia
Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id