Tanggal Rilis | : | 3 Januari 2017 |
Ukuran File | : | 0.28 MB |
Abstraksi
Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Jambi pada bulan September 2016 mencapai 290,81 ribu orang (8,37 persen), secara agregat bertambah sebesar 1.000 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 yang sebesar 289,81 ribu orang (8,41 persen).
Selama periode Maret-September 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 0,98 ribu orang (dari 115,35 ribu orang pada Maret 2016 menjadi 116,33 ribu orang pada September 2016), sementara di daerah perdesaan bertambah 0,02 ribu orang (dari 174,46 ribu orang pada Maret 2016 menjadi 174,48 ribu orang pada September 2016).
Selama periode Maret-September 2016, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 10,86 persen, turun menjadi 10,73 persen pada September 2016. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 7,32 persen pada Maret 2016 menjadi 7,30 persen pada September 2016.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2016 tercatat 76,63 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2016 yang sebesar 76,95 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging sapi, daging ayam ras, cabe merah, mie instan, telur ayam ras, dan gula pasir. Sedangkan untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan.
Pada periode Maret-September 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan penurunan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil.