Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi tahun 2021 di seluruh Kabupaten dan Kota Provinsi Jambi mengalami penurunan.
Produksi padi untuk Kabupaten Tebo tahun 2021 tercatat 25.994,79 ton. Angka ini mengalami penurunan sekitar 8,64 persen atau 2.245,16 ton dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 23.749,63 ton.
Sumber data utama yang digunakan BPS dalam pengumpulan data tanaman pangan di Indonesia adalah melalui kegiatan Survei Pertanian (SP) dan Survei Ubinan. Ada dua jenis kuesioner yang digunakan di Survei Pertanian, yaitu SP-Padi untuk mengumpulkan informasi tentang luas tanaman padi dan SP-Palawija untuk mengumpulkan informasi tentang luas tanam palawija. Survei Pertanian ini dikumpulkan setiap bulannya dari semua kecamatan.
Sedangkan untuk produksi melalui Survei Ubinan yang dilakukan BPS yang disesuaikan dengan jadwal panen. Kuesioner yang digunakan untuk Survei Ubinan dinamakan SUB-S.
Penurunan produksi juga dikarenakan luas panen yang menurun. Penurunan luas panen untuk Kabupaten Tebo sendiri dari 5.717,21 Ha pada tahun 2020 menjadi 4.845,03 Ha pada 2021. Dengan kata lain penurunan luas panen di Kabupaten Tebo sebesar 15,25 persen. Data luas panen ini diperoleh BPS dengan melakukan Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA).
Pengumpulan data ini dilakukan di tujuh hari terakhir setiap bulannya.
Menurut Andi Afriansyah Yusra, S.P selaku Fungsional Pengawas Benih Tanaman di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo penurunan ini terjadi dikarenakan keterlambatan tanaman pada 2021 yang mengakibatkan panen pada tahun 2022. Selain itu, pada 2021 terjadi banjir di beberapa titik yang mengakibatkan sawah mengalami fuso (gagal panen). Namun, walaupun luas panen dan produksi di Kabupaten Tebo mengalami penurunan tetapi dilihat secara produktivitas padi (ton/ha) terjadi peningkatan dari 45,47 pada tahun 2020 menjadi 49,02 ton/ha di 2021. Produktivitas padi Kabupaten Tebo sendiri berhasil menggeser Kabupaten Kerinci dan menduduki posisi ketiga terbesar di Provinsi Jambi. Diharapkan produktivitas padi di Kabupaten Tebo terus mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan selain beras yang menjadi makanan pokok bagi masyarakat, lapangan usaha pertanian masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja.
Dilihat dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tebo tahun 2021 juga masih didominasi oleh kontribusi subsektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 53,81 persen.(Data Jambi/Distribusi)