Ada yang mengatakan bahwa statistik itu sulit dan rumit. Bisa jadi ini benar. Sepanjang kuliah di perguruan tinggi, di fakultas ekonomi, fakultas teknik, fakultas pertanian, maupun fakultas ilmu sosial, mahasiswa dijejali berbagai formula matematis yang seringkali tampak njlimet. Apalagi kalau kuliah di jurusan statistika, seakan-akan menekuni dunia keilmuan statistik yang membawa ke angkasa, membangun menara gading keilmuan yang jauh dari kebutuhan praktis publik. Perguruan tinggi sering memberi bobot pengajaran statistik dengan berbagai model matematis yang jauh dengan kebutuhan praktis sehari-hari. Dewasa ini, menjadi tantangan terbesar publik kita adalah bagaimana menginterpretasikan data statistik yang dihasilkan proses panjang kegiatan statistik. Perkembangan ekonomi, sosial, dan politik yang sangat cepat berubah di tanah air. Di sisi lain, dengan semakin beragamnya konsumen data statistik yang telah menembus batas-batas strata sosial dan profesi, kebutuhan data statistik yang lebih sederhana semakin besar. Pengguna data menginginkan penyajian data yang mudah dipahami secara baik dan benar. BPS sebagai penyedia data resmi di Indonesia, merespon dengan cepat kebutuhan itu, seperti ada kegiatan untuk menghasilkan Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK), Survei Deteksi Dini Dampak Krisis (SD3K), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Indeks Tingkat Kebahagian Indonesia, dan masih banyak analisis isu terkini lainnya. Kekuatan pengusaha, politisi, jajaran pemerintah, mahasiswa, pengamat, dan publik secara luas salah satunya ditentukan oleh penguasaan terhadap data. Semakin menguasai dan memahami data, semakin menjadi ahli di bidangnya.
Dan sebaliknya, yang mengabaikan data akan terasing bahkan tertinggal dari persaingan. Dengan memahami data statistik, maka yang paling diuntungkan adalah kita sendiri. Pengetahuan kita akan bertambah serta sudut pandang kita dalam melihat realita kehidupan semakin luas dan benar. Seorang pejabat eksekutif, pengusaha, pengamat, mahasiswa, akademisi, atau publik figur lainnya, yang melakukan kajian, baik yang terkait dengan kinerja pembangunan maupun yang terkait dengan perubahan sosial ekonomi masyarakat, tanpa didukung data yang benar maka pendapatnya seringkali terjebak dalam dominasi verbal yang dalam banyak hal sulit dipertanggungjawabkan obyektivitasnya, sarat kepentingan pribadi/golongannya. Tanpa dukungan data, suatu diskusi pun cenderung berputar-putar, instan, dan isinya sering keluar dari substansi persoalan. Dengan menggunakan bantuan data statistik yang ada, akan lebih terbantu, masalah yang dikemukakan akan lebih jernih, dan tampak jelas menguasai persoalan. Pemerintahan Prorakyat. Pemerintahan mengklaim bahwa programnya adalah prorakyat.
Apakah benar prorakyat atau malah pro pengusaha kaya tergantung apakah suatu pemerintahan mengenal secara benar atau tidak realita dan kecenderungan-kecenderungan yang tengah dihadapi oleh masyarakat.Jika program dirancang atas dasar realita kebutuhan riil masyarakat, itulah yang lebih tepat disebut prorakyat.
Untuk mengetahui realitas masyarakat tidak cukup dengan hanya berkunjung ke daerah, lalu menarik kesimpulan. Dibalik banyaknya bangunan bertingkat/mall-mall/hotel, mungkin banyak penduduk yang miskin dan menganggur, terjadi ketimpangan pendapatan antara yang kaya dan miskin, kematian ibu dan bayi, dan lain lain. Data statistik memberi potret realitas yang tengah dihadapi masyarakat. Idealnya, jika memang ingin mengetahui realitas kehidupan, kesejahteraan, dan kondisi sosial ekonominya sebaiknya memulai dengan membaca data statistik daerah tersebut. Kurang mengakrabi data, seorang pemimpin akan terdistorsikan. Kredibilitas akan jatuh di hadapan masyarakat. Setiap ucapan yang disampaikan akan terlihat mengawang-awang, normative, dan kosong. Karena data statistik adalah pijakan realita yang diperoleh dari kerja-kerja ilmiah. Pengusaha Kuat. Bagi pengusaha, memahami data statistik akan membuat horizon sudut pandang menjadi luas. Mengenal secara cepat kemana arah pembangunan ekonomi suatu Negara, sektor-sektor mana yang tumbuh lebih cepat, bagaimana pola kecenderungan permintaan barang dan jasa, seorang pengusaha yang mampu membaca data statistik berupa data inflasi akan sangat terbantu memahami kecenderungan kenaikan harga menurut komoditi dan wilayah. Komoditi apa saja yang sangat sensitif antardaerah, pola kunsumsi masyarakat, komoditi apa yang diminati, dan sebagainya. Seorang pengusaha yang mampu membaca perkembangan situasi riil secara benar melalui penguasaan data statistik, usahanya pasti akan lebih sukses. Mahasiwa berkualitas. Bagi mahasiswa yang terbiasa menyusun karya tulis, berdebat, berargumen dalam forum/seminar, dengan memahami data statistik akan sangat memudahkan dalam hal tersebut.
Data stiatistik yang benar dan dipahami dengan benar akan sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dirinya menjadi lebih baik dan akan sangat dihargai sebagai insane muda Indonesia masa depan yang berkualitas. Pengamat, Politisi, dan Tokoh Masyarakat yang Handal. seorang tokoh yang suka menyalahkan pihak tertentu, tidak jelas dasar argumennya, atau penjelasannya terkait realitas tertentu yang ternyata keliru, maka hanya akan mengundang kesimpulan bahwa yang bersangkutan tengah melakukan kampanye negatif yang tidak didukung penguasaan masalah secara baik. Kalau ini dilakukan, bukan mengundang simpati malah akan ditinggalkan. Seorang politisi/pengamat/tokoh harus berbicara dengan ukuran, jangan sekedar normatif yang umum dan perlu pijakan data agar bisa menguraikan maslah dengan jernih. Bangsa dengan masyarakat yang terbiasa menguasai data statistik akan menjadi kuat. Sebaliknya, bangsa yang masyarakatnya asing terhadap data statistik akan menjadi lemah. Karena data statistik memberikan pijakan objektif tentang bagaimana gambaran sebenarnya suatu peristiwa. Dengan mengetahui suatu keadaan secara benar dan apa adanya, maka individu, masyarakat, dan penyelenggara Negara akan mudah menentukan langkah-langkah yang relevan, efisien, dan efektif dalam menyelesaikan berbagai masalah. Data statistik adalah mata dan jendela untuk melihat dunia. Kesadaran kuat bahwa data statistik akan membawa manusia dan suatu bangsa menjadi lebih cerah dan tercerahkan. Tentang itu, Cina menggubah lagu khusus persembahan untuk perayaan Hari Statistik Dunia (World Statistics Days) : Hand in hand statistics link you and me. To gain bumper harvest, is the present for joyful festival, let’s recall the glory we walk together, we look forward to a brighter future.
Produk statistik adalah data. Inti statistik juga adalah data. Dengan menguasai data akan menjadi tangguh: cerdas, menguasai informasi, dan rasional. Data statistik memang bukan segala-galanya. Tetapi segala-galanya bisa bermula dari data dan segalanya sulit tercapai tanpa data. Dengan memahami manfaat data statistik, kita bisa menikmati statisistik. Sehingga, menikmati statistik selezat makan steak. Mari kita tingkatkan kemampuan literasi statistik kita! (Data Jambi/BPS Provinsi Jambi)