EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2016 TUMBUH 1,77PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2016 mencapai Rp42,20triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp32,35triliun.
- Secara kumulatif (c-to-c), semester I-2016 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mencapai 3,51 persen, melambat dibanding semester I-2015 yang mampu mencapai 4,66 persen. Pertumbuhan tertinggi pada sisi produksi oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,81 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas (8,17 persen). Sedangkan pada sisi pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh sebesar 6,21 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (5,83 persen).
- Jika dibandingkan dengan triwulan II-2015 (y-on-y), ekonomi Provinsi Jambitriwulan II-2016tumbuh 3,57persen, melambatdibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 4,33 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransisebesar 12,98 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 9,71 persen.
- Ekonomi Provinsi Jambitriwulan II-2016terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 1,77persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 4,37 persen. Kemudian diikuti oleh lapangan usaha Industri Pengolahan dengan pertumbuhan 3,20 persen.Sedangkan dari sisi Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh tinggi (27,01 persen) karena pencairan gaji ketiga belas dan keempat belas PNS/TNI/POLRI.
- Struktur ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II-2016 didominasi olehPertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB, yakni sebesar 29,65persen. Diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 17,49 persen. Sementara pada sisi pengeluaran, PDRB banyak digunakan untuk Komponen Ekspor sebesar 67,08 persen serta Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, yaitu sebesar 44,51 persen. Namun terkoreksi oleh Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai pengurang berperan 44,24 persen.