25 Agustus 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya
77 tahun Indonesia merdeka, capain kemerdekaan dapat tercermin dari pembangunan ekonomi berkualitas yang bermuara pada meningkatnya kesejahteraan penduduk. Setiap individu memiliki hak dan kewajiban untuk berkontribusi dalam pembangunan. Bagaimanakah lansia juga bisa berperan aktif dalam pembangunan terutama lansia di Provinsi Jambi. Lansia pada umumnya selalu identik dengan kondisi fisik yang menurun dan tidak produktif secara ekonomi. Usia yang semakin senja tanpa kemandirian finansial berpotensi menciptakan generasi sandwich atau generasi dengan tanggung jawab ganda terhadap generasi di atasnya (orang tua atau mertua) sekaligus generasi di bawahnya (anak-anaknya) secara bersamaan. Menurut WHO, lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. BPS mengelompokkan lansia menjadi tiga kelompok umur yaitu lansia muda (kelompok umur 60-69 tahun), lansia madya (kelompok umur 70-79 tahun), dan lansia tua (kelompok umur 80 tahun ke atas). BPS mencatat persentase penduduk lansia di Indonesia sebesar 10,82 persen dan di Provinsi Jambi sendiri sebesar 9,57 persen. Penduduk lansia terkonsentrasi pada lansia muda sebesar 68,83 persen, sisanya 23,74 persen berada pada kelompok lansia madya dan 7,43 persen pada kelompok lansia tua. Dibandingkan tahun 2020 dimana jumlah lansia Provinsi Jambi sebesar 7,90 persen maka terjadi kenaikan jumlah penduduk lansia sebesar 2,92 persen. Meningkatnya jumlah lansia seyogyanya menunjukkan peningkatan kualitas hidup. Semakin sehatnya penduduk lansia sebanding dengan menurunnya jumlah kematian dan semakin panjangnya harapan untuk hidup. Torehan catatan kependudukan yang menggembirakan ini tentu saja harus menghapus isu sosial ekonomi. Lansia yang ada harus berdaya dan merdeka secara finansial dan bukan menjadi beban bagi negara.
Data menunjukkan bahwa sebanyak 33,62 persen lansia di Provinsi jambi tinggal bersama keluarga inti dan pada urutan kedua atau 29,80 persen tinggal dalam keluarga besar bersama anak menantu dan cucunya (tiga generasi). Peran lansia dalam rumah tangga juga sangat besar dimana 61,37 persen lansia berstatus sebagai KRT.
Sebagai KRT tentu saja lansia harus bertanggung jawab secara ekonomi dan kepemimpinan meskipun berada dalam satu rumah dengan anak yang telah berkeluarga. Peran lansia dalam perekonomian dapat dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada 2021, peran lansia cukup besar mencapai 50,32 persen yang berarti dari 100 lansia terdapat 50 orang yang masih aktif melakukan kegiatan ekonomi (49,48 persen bekerja dan 0,83 persen belum berhasil mendapatkan pekerjaan dan menjadi pengangguran).
Mengutip dari beberapa kajian ilmiah, motivasi yang mendorong lansia terlibat dalam aktivitas ekonomi diantaranya: masih kuatnya kondisi fisik dan psikis lansia sehingga masih bisa aktif bekerja atau mencari pekerjaan, kekhawatiran akan terjadi kemunduran fisik dan psikis jika tidak beraktivitas, motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan masih memiliki tanggungan, tidak ingin menjadi beban anak-anak, dan aktualisasi diri.
Lansia Jambi mayoritas bekerja pada sektor pertanian (66,95 persen), 24,84 persen bekerja pada sektor jasa, dan hanya 8,21 persen yang bekerja di sektor manufaktur. Karakteristik pekerja lansia menurut pendidikan menunjukkan sebanyak 88,50 persen lansia tidak/belum pernah bersekolah, 74,89 persen tidak/belum tamat SD, dan 71,52 persen pendidikan SD/sederajat mayoritas bekerja pada sektor pertanian. Kenyataannya, penduduk lansia Jambi memang masih terserap pada sektor yang tidak menuntut adanya kualifikasi pendidikan tertentu. Sektor pertanian, pada umumnya hanya membutuhkan kekuatan fisik tanpa melihat ijazah yang dimiliki.
Tentu saja juga berimbas pada pendapatan yang diterima dimana secara rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan sektor lainnya.
Menjadi lansia ternyata tidak menjadikan seorang lansia hanya menjadi penonton dalam pembangunan.
Mereka turut serta berkontribusi nyata meskipun dengan keterbatasan fisik dan pendidikan yang dimiliki. Semoga kedepannya lansia semakin sehat, kuat, dan produktif. Karena ada masanya kita akan berada di posisi mereka. (Data Jambi/Nerwilis)
Berita Terkait
“Yang Muda Yang Menganggur” Maksudnya gimana nih?
Lokakarya Penulisan yang Efektif dan Bahasa Isyarat Dasar
Kelapa Sawit: Komoditas Pertanian Terbanyak yang Diusahakan di Provinsi Jambi
Menjelajahi R Studio, Software yang Powerful dalam Statistik
Ada Yang Seru Di Ruang Pelayanan BPS Provinsi Jambi
SPAK 2024 Menekankan pada Integritas dan Permisif Budaya Korupsi yang Masih Ada di Masyarakat
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
(Statistics of Jambi Province)
Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi
Indonesia
Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id
Tentang Kami