Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

Layanan Permintaan Data BPS Provinsi Jambi dapat diakses melalui chat center whatsapp 0811 7434 292 dan Saran dan pengaduan dapat disampaikan melalui email pengaduan1500@bps.go.id Terima kasih

Bagi para pengguna data BPS, yuukk berpartisipasi pada Survei Kebutuhan Data melalui link berikut http://s.bps.go.id/SKDJambi2025 Jawaban Anda sangat membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami. Terima kasih.

Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi

Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi

10 Agustus 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya


Pandemi Covid-19 meninggalkan luka bagi perekonomian nasional maupun Sungai Penuh. Sejak pemerintah mengkonfirmasi kemunculan infeksi virus tersebut pertama kali pada 2 Maret 2020, kondisi perekonomian secara nasional terjerembab pada titik terendah karena hampir seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Sungai Penuh pada waktu itu terkontraksi -0,16 persen, tidak sedalam rata-rata Provinsi Jambi yakni -0,44 persen. Setelah setahun berlalu, pandemi mulai mereda. Geliat perekonomian pun mulai bergerak naik kearah yang lebih baik. Menurut Kuswan Gunanto, Kepala BPS Kota Sungai Penuh, ekonomi Kota Sungai Penuh mengalami pertumbuhan sebesar 3,67 persen dibandingkan tahun 2020. Angka tersebut lebih tinggi sedikit daripada pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yakni sebesar 3,66 persen. Saat pandemi melanda, banyak usaha pemerintah untuk bertahan. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan perhatian kepada sektor ekonomi paling potensial di Sungai Penuh. Potensi perekonomian ini dapat dilihat dalam struktur perekonomian dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Lapangan usaha potensial (yang memiliki share terbanyak terhadap PDRB) di Kota Sungai Penuh adalah perdagangan (29,87 persen), informasi dan komunikasi (14,81 persen), konstruksi (11,11 persen), jasa pendidikan (9,94 persen), dan administrasi pemerintahan (6,36 persen). Pandemi membuat struktur ekonomi Sungai Penuh mengalami sedikit perubahan, share perdagangan menurun dari 29,31 persen tahun 2020 menjadi 28,97 persen tahun 2021. Sementara share yang meningkat signifikan adalah sektor Konstruksi (dari 10,72 persen tahun 2020 menjadi 11,11 persen pada tahun 2021) dan Jasa Keuangan (dari 4,96 persen tahun 2020 menjadi 5,22 persen tahun 2021). Konstruksi meningkat signifikan karena masyarakat lebih memilih untuk berinvestasi dengan membangun rumah baru karena terbatasnya aktivitas perdagangan akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Ditambah lagi, pemerintah banyak melakukan perbaikan pasar dan jalan-jalan desa sebagai akibat dari kebijakan padat karya tunai desa untuk menampung mereka yang terkena PHK sesuai dengan Peraturan Walikota Sungai Penuh No 13 Tahun 2021.

Lapangan usaha Jasa Keuangan mengalami peningkatan karena masyarakat lebih memilih untuk melakukan transaksi non tunai dan membeli barang secara online serta mulai melakukan investasi berupa saham/trading sehingga membutuhkan jasa perbankan.

Selain perdagangan, sektor lain yang share-nya menurun adalah pertanian. Kontribusi sektor ini menurun 0,34 persen dari 5,02 persen di tahun 2020 menjadi 4,68 persen di tahun 2021. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingginya curah hujan sehingga menimbulkan lahan sawah tergenang banjir, semakin mahalnya harga bahan baku seperti pupuk dan bibit, dan harga produk pertanian yang kurang baik di level petani. Mulai dibukanya kembali pembatasan aktivitas ekonomi di Sungai Penuh menyebabkan terangkatnya daya beli masyarakat meskipun belum begitu signifikan. Konsumsi rumah tangga yang menjadi salah satu tumpuan utama pertumbuhan ekonomi Sungai Penuh pada tahun 2021, memberikan kontribusi sebesar 44,53 persen, naik tipis jika dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 44,41 persen.

Sepanjang 2021 banyak orang mulai kembali aktif bekerja pada berbagai macam bidang pekerjaan, yang bisa dilihat dari angka pengangguran yang turun dari 2.494 orang pada tahun 2020 menjadi 1.331 orang pada tahun 2021. Program Padat Karya Tunai Desa adalah salah satu kegiatan yang mana kegiatan utamanya adalah memberdayakan masyarakat desa khususnya yang miskin dan marginal, untuk turut serta dalam kegiatan yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal turut menjadi penyumbang turunnya angka pengangguran pada tahun 2021. Dari sisi pengeluaran, persentase terbesar kedua yang mempengaruhi perekonomian Kota Sungai Penuh adalah PMTB. Tahun 2021, share PMTB terhadap perekonomian Kota Sungai Penuh sebesar 25,91 persen. Share PMTB pada t2021 ini sedikit lebih besar daripada share PMTB pada tahun 2020 yang sebesar 25,01 persen. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan bukan merupakan barang konsumsi. PMTB ini mencakup bangunan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan jembatan, serta mesin dan peralatan. Peningkatan PMTB ini dapat menjadi modal untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa ketika perekonomian sudah menggeliat lagi. Saat ini, Kota Sungai Penuh mulai menghidupkan kembali perekonomiannya. Dibalik sibuknya masyarakat yang bekerja, pemerintah tetap mendampingi dalam program utamanya memberikan vaksinasi bertahap. Pemerintah juga melakukan pendampingan tempat umum dalam penerapan protokol kesehatan yaitu 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Dengan lancarnya mobilitas ekonomi ini, diharapkan tahun 2022 Kota Sungai Penuh dapat sedikit demi sedikit memperbaiki perekonomiannya. (Data Jambi/BPS Kota Sungai Penuh)

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

(Statistics of Jambi Province)

 Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi

 Indonesia

Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik