Mengukur Konektivitas Internet di Provinsi Jambi

Konektivitas intenet saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Konektivitas internet sekarang menjadi hal yang inklusif dibandingkan satu dekade yang lalu.

Pandemi Covid19 mempercepat penetrasi internet di Indonesia ketika kegiatan perkantoran dan pendidikan banyak dilakukan di rumah, serta masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah. Internet menjadi sarana bagi masyarakat untuk bekerja, berkomunikasi, mendapatkan hiburan, akses pembelajaran, perbankan, kesehatan, bertransaksi dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi internet masih dan akan terus berkembang di luar yang kita bayangkan. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang sangat luas dengan populasi yang tinggi dan tersebar.

Berdasarkan data statistik telekomuniasi Indonesia tahun 2020, sebanyak 53,73 persen penduduk berusia 5 tahun ke atas mengakses internet. Sedangkan untuk di Provinsi Jambi sebesar 41,34 % penduduk berusia 5 tahun ke atas mengakses internet. Angka tesebut meningkat pesat menjadi 56,07 % pada 2021.

Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 17 triliun rupiah untuk membangun sarana koneksi internet hingga ke pelosok desa.

Sarana dan pra sarana pendukung telekomunikasi yang masif, berkualitas dan stabil, berperan mendukung konektivitas internet bagi masyarakat. Sarana tersebut adalah keberadaan Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar, serta kekuatan sinyal internet telepon seluler, karena sebagian besar masyarakat mengakses internet melalui gawai. Berdasarkan data Statistik Potensi Desa (Podes) Provinsi Jambi tahun 2021, dari 1.562 desa/kelurahan yang berada di Provinsi Jambi, baru 47,88 % yang memiliki BTS di wilayahnya, dengan 75,16 % kekuatan sinyalnya sangat kuat atau kuat. Sementara itu sebesar 79,38 % sinyal yang diperoleh merupakan sinyal 4G. Akses internet oleh penduduk berusia 5 tahun ke atas di Provinsi Jambi memang masih lebih rendah dibandingkan angka nasional pada tahun 2020. Akan tetapi, angka ini akan terus meningkat hingga menemukan titik jenuhnya 15 tahun ke depan.

Hal yang penting bagi pemerintah selain membangun sarana telekomunikasi adalah mengedukasi bagi masyarakat untuk menggunakan internet secara bijak karena internet layaknya dua sisi mata uang yang memiliki dampak positif dan negatif bergantung bagaimana kita menggunakannya. (Data Jambi/BPS Kabupaten Muaro Jambi)