Mengukur Bahagia Dengan Indeks

Merasa bahagia adalah hak semua orang. Kebahagiaan dapat dicapai dengan cara yang sederhana. Ada orang yang bahagia saat makan, ada yang bahagia saat bisa berkumpul bersama keluarga. Nah, sebenarnya apa itu kebahagiaan?

Secara umum, kebahagiaan dapat diartikan sebagai rasa puas seseorang terhadap hidupnya. Sedangkan secara biologis kebahagiaan merupakan rasa yang timbul dari bekerjanya sistem biologis yang terdiri dari saraf, neuron, sinapsis dan sekresi hormon serotonin, oksitosin dan dopamin. Sedangkan menurut KBBI, kebahagiaan merupakan kesenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin.

Sejak tahun 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mendata tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia secara terukur melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Indeks Kebahagiaan ini menggunakan (1) Dimensi Kepuasan Hidup yang terdiri dari 2 (dua) subdimensi, yaitu: Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial, (2) Dimensi perasaan (affect), dan (3) Dimensi makna hidup (Eudaimonia).

Pada tahun 2021, BPS merilis indeks kebahagiaan Indonesia adalah 71,49, nilai ini mengalami peningkatan sebesar 0,8 poin dibanding tahun 2017. Jika dilihat dari dimensi penyusunnya, Indeks dimensi kepuasan hidup sebesar 75,16, Indeks dimensi perasaan sebesar 65,61 dan Indeks dimensi makna hidup sebesar 73,12.

BPS juga mengukur Indeks Kebahagiaan berdasarkan provinsi. Provinsi Jambi menduduki peringkat ke-4 di Indonesia dengan Indeks Kebahagiaan sebesar 75,17 dan menjadi provinsi paling bahagia di pulau Sumatera. Hal ini menunjukkan masyarakat Jambi merasa nyaman dan bahagia hidup di Provinsi Jambi.

Selain Indeks Kebahagiaan, hasil dari SPTK Tahun 2021 lainnya dapat dilihat di Publikasi BPS: Indeks Kebahagiaan 2021. (Data Jambi/BPS Kabupaten Tebo)