24 Agustus 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya
Dampak kenaikan harga minyak goreng di awal tahun 2022 belum berhasil dipulihkan. Berbagai kebijakan telah berusaha dilakukan pemerintah untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Hal yang terakhir dilakukan adalah kebijakan penyediaan minyak curah yang dijual bagi masyarakat, namun ini juga bersifat sementara. Kurang hygenis dan daya tahan yang singkat menyebabkan harga minyak curah sangat terpengaruh dengan naik turunnya harga CPO di tingkat dunia. Hal inilah yang menjadi alasan pemerintah untuk mengganti minyak curah menjadi minyak berbentuk kemasan. Tentu saja perubahan kemasan ini akan berpengaruh pada harga jual.
Kisruh Dunia
Kisruh yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan pengaruh yang luar biasa bagi dunia, termasuk Indonesia. Penghentian ekspor yang dilakukan sejak akhir 2021 pada beberapa komoditas terutama pangan yang dilakukan Rusia dan Ukraina, mengakibatkan kenaikan beberapa harga komoditi pangan dan energi. Ternyata, apa yang dilakukan oleh kedua negara tersebut mengakibatkan beberapa negara lain seperti Argentina, Aljazair, Mesir, dan India juga melakukan hal yang sama termasuk Indonesia. Indonesia melakukan pelarangan ekspor untuk komoditi minyak sawit dan minyak inti sawit (liputan6.com/12 Mei 2022).
Bagaimana dengan Jambi?
Seberapa besar dampak yang dirasakan oleh masyarakat? Berdasarkan data BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) secara umum terus meningkat sejak bulan Februari 2022 dengan rata-rata kenaikan sebesar 1,28 point. Rata-rata kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan kenaikan sebesar 2,88 point. Disusul oleh kelompok Transportasi yang mengalami rata-rata kenaikan sebesar 1,48 point. Kenaikan harga avtur yang cukup signifikan dianggap sebagai penyebab utama meroketnya harga tiket pesawat. Mengutip data Pertamina bahwa harga avtur di Bandara Soekarno Hatta sejak Januari-Juni sudah mengalami kenaikan sebesar 55,38 persen. Ketergantungan Provinsi Jambi atas pasokan dari daerah lain membuat harga di pasaran juga tergantung pada lancarnya distribusi, sehingga di sini dibutuhkan peran besar pemerintah dalam menjaga rantai pasok komoditi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Perlu diingat, bahwa bukan hanya rumah tangga yang merasakan dampak kenaikan harga, tetapi juga pelaku usaha yang bergerak di sektor yang sebagian besar menggunakan bahan pangan sebagai input untuk usaha, seperi industri makanan. Belum selesai mereka berbenah karena dampak kenaikan harga minyak goreng yang memaksa mereka menaikkan harga jual, kembali serangan kenaikan harga beberapa komoditas pangan antara lain cabai, terigu, telur dan bawang membuat usaha mereka terancam gulung tikar.
Beberapa Program Sebagai Solusi
Pemberian bantuan sosial bagi masyarakat yang tergolong miskin dan rentan miskin merupakan jalan tercepat dalam menjaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga rantai pasokan barang juga akan terus bergerak. Namun sampai saat ini, permasalahan yang kerap terjadi di lapangan dalam program pemberian bantuan adalah masih ditemukannya pemberian bantuan yang salah sasaran. Basis data yang terus diperbaharui secara periodik akan mempermudah kerja pemerintah dalam memberikan bantuan sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Bantuan jangka pendek tentu hanya bersifat sementara, sehingga dibutuhkan program jangka panjang yang berkesinambungan untuk mengurangi ketergantungan daerah akan barang-barang dari luar. Mungkin Jambi bisa mempercepat terlaksananya Program Food Estate yang menjadi salah satu program prioritas Kementrian Tanaman Pangan yang mengutamakan optimalisasi lahan gambut atau rawa yang telah berhasil dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Mengingat Jambi juga memiliki lahan gambut atau lahan bekas perkebunan kelapa sawit yang cukup luas. Multiplier efek dari terwujudnya program Food Estate cukup beragam, antara lain peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja sebagai buruh tani, petani baru ataupun pelaku ekonomi baru lainnya disekitar lokasi. Dalam memulai suatu program, tentu saja membutuhkan kerja keras . Pendampingan dalam berbagai tahapan serta menjaga kualitas dan kelancaran tersedianya input bahan baku seperti pupuk dan bibit. Tak kalah penting adalah menjaga kestabilan harga hasil panen. Jangan sampai terjadi lagi petani yang membuang hasil panennya karena harga pasar yang terlalu rendah sehingga mereka tidak bisa menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan. Hal seperti itu sangat memukul kondisi perekonomian petani terlebih petani gurem yang hanya memiliki lahan sempit dan menggantungkan kehidupan sehari-harinya dari pertanian. Menjaga dan mempertahankan kesinambungan sebuah program sambil terus mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan adalah yang terpenting, sehingga dampak baiknya akan terus dirasakan oleh anak cucu pada masa yang akan datang.
Berita Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
(Statistics of Jambi Province)
Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi
Indonesia
Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id