1 September 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya
Kemiskinan ekstrem adalah hal yang paling sering digarisbawahi oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi menargetkan di tahun 2024, tidak ada lagi penduduk yang miskin ekstrem di seluruh wilayah tanah air. Melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2022, terdapat tiga jurus pemerintah untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem yakni dengan cara pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Apa itu Kemiskinan Ekstrem?
Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi. Di mana, kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem yang setara dengan USD 1.9 PPP (purchasing power parity). PPP sendiri adalah satuan moneter yang digunakan untuk membandingkan harga barang dan jasa antar negara secara standar.
Kondisi Kemiskinan Ekstrem di Sungai Penuh
Menurut Kepala BPS Kota Sungai Penuh, Kuswan Gunanto, penduduk miskin ekstrem di Kota Sungai Penuh di tahun 2022 sebesar 0,15 persen. Persentase tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,96 persen. Dengan kata lain, Kota Sungai Penuh sedikit lagi bebas dari kemiskinan ekstrem.
Angka kemiskinan ekstrem tersebut merupakan yang terendah se-Provinsi Jambi.
Kuswan menyebutkan bahwa angka kemiskinan berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Konsumsi Pengeluaran Maret 2021 dan Maret 2022. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan penyesuaian pengeluaran per kapita PPP (Purchasing Power Parity). Sementara penghitungan GKE (Garis Kemiskinan Ekstrem) merupakan hasil perkalian rasio rata-rata pengeluaran dengan GKE Nasional.
Kebijakan Kemiskinan Ekstrem
Hal pertama yang harus diprioritaskan untuk menghapus kemiskinan ekstrem adalah menjaga tingkat inflasi. Inflasi, atau kenaikan harga-harga barang dan jasa, otomatis akan meningkatkan pengeluaran masyarakat terutama pengeluaran untuk makanan. Mereka yang miskin ekstrem pasti menjadi sangat rentan terhadap gejolak harga. Salah satu cara mengendalikan inflasi adalah dengan memperlancar arus distribusi barang. Dalam situasi krisis pangan seperti sekarang, Kota Sungai Penuh masih beruntung karena supply makanan relatif melimpah. Dalam situasi krisis pangan seperti sekarang, Kota Sungai Penuh masih beruntung karena supply makanan relatif melimpah. Dengan mencermati data kemiskinan makro dan mikro yang tersedia, pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan-kebijakan jitu dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kota Sungai penuh.
Berita Terkait
Geliat Sektor Pariwisata di Kota Sungai Penuh
Masihkah Ekonomi Sungai Penuh Bergantung pada Perdagangan?
Penduduk Sungai Penuh Makin Sulit Punya Rumah?
Survei Lembaga Keuangan, Cermin Kondisi Koperasi di Kota Sungai Penuh
Potret Pemulihan Ekonomi Kota Sungai Penuh Pasca Pandemi
Perlunya Literasi Digital di Kota Sungai Penuh dalam Era Industri 4.0
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
(Statistics of Jambi Province)
Jl.A. Yani No.4 Telanaipura Jambi
Indonesia
Telp (62-741) 60497 Mailbox : bps1500@bps.go.id